Mengenal Fungsi Pondasi untuk Konstruksi Besar dan Tinggi

fungsi pondasi

RidhamTekno Pondasi adalah bagian paling bawah dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan ke tanah. Ibarat kaki bagi manusia, pondasi menopang seluruh berat tubuh (bangunan) agar tetap stabil dan tidak roboh.

Setiap bangunan seperti jembatan, gedung bertingkat, flyover, hingga jembatan rail kereta membutuhkan pondasi yang kuat untuk menahan beban yang diterima (kendaraan, angin kencang, kerumunan orang, dll).

Fungsi Pondasi pada Konstruksi Besar dan Tinggi

Menopang Beban Bangunan

Pondasi menyalurkan beban vertikal (dari atas ke bawah) ke tanah. Bangunan tinggi memiliki beban sangat besar, termasuk beban dari lantai, dinding, atap, peralatan, hingga manusia di dalamnya.

Tanpa pondasi yang kuat, tanah bisa amblas atau tidak kuat menahan beban tersebut.

Menjaga Stabilitas

Bangunan tinggi mudah terpengaruh oleh angin kencang atau gempa. Pondasi yang dalam dan kuat membantu menjaga keseimbangan dan kestabilan struktur agar tidak miring atau bergeser.

Mengurangi Risiko Penurunan Tanah (Settlement)

Bangunan besar berisiko mengalami penurunan tanah yang tidak merata jika pondasinya tidak tepat. Ini bisa menyebabkan retak atau kerusakan serius.

Fungsi pondasi di sini adalah menyebarkan beban secara merata agar penurunan tanah (jika terjadi) tetap seragam.

Menghindari Kegagalan Struktur

Pondasi yang buruk bisa menyebabkan bangunan roboh, bahkan sebelum selesai dibangun. Perlu dilakukan pemasangan pondasi yang benar yang memang dirancang khusus untuk jenis tanah, lokasi, dan desain bangunan tertentu.

Menahan Gaya Lateral

Untuk bangunan tinggi, pondasi juga harus mampu menahan gaya horizontal seperti:

  • Angin kencang
  • Getaran akibat gempa
  • Tekanan tanah lateral

Sistem pondasi seperti tiang pancang atau caisson sering digunakan untuk mengatasi hal ini.

Jenis Pondasi yang Umum Digunakan untuk Bangunan Tinggi

Pondasi Dalam:

Contoh: Tiang Pancang (Pile Foundation), Bore Pile, atau Caisson

Cocok untuk tanah yang lunak di permukaan tapi keras di lapisan dalam

Pondasi Rakitan/Pile Cap + Pile:

Umumnya digunakan untuk menopang kolom-kolom besar di gedung bertingkat

Selain berfungsi sebagai penyalur beban, pondasi juga berperan terhadap kestabilan seluruh bagian struktur bangunan dan juga mempengaruhi masa pakai bangunan. Tanpa pondasi yang tepat dan kuat, bangunan besar dan tinggi tidak akan bisa berdiri dengan aman. Jadi, dalam dunia konstruksi, pondasi adalah awal dari segalanya.

Pentingnya Pengujian Pondasi Bangunan

pondasi bangunan

Sebelum pondasi suatu bangunan dipasang khususnya pada bangunan besar dan tinggi, perlu dilakukan beberapa tahapan seperti pemasangan inclinometer dan piezometer untuk menganalisa pergerakan, deformasi dan kondisi pori tanah.

Informasi lebih jelas seputar inclinometer bisa Anda baca disini : Penjelasan Inclinometer Tanah

Setelah dipastikan tanahnya aman dan sesuai, selanjutnya dilakukan pemancangan pondasi. Ada tahapan pengujian selama proses sampai selesai pemancangan pondasi bangunan, diantaranya :

1. SPT (Standard Penetration Test)

  • Untuk mengetahui kekerasan dan kepadatan tanah.
  • Biasanya dilakukan saat investigasi tanah sebelum desain pondasi dibuat.

2. Uji Laboratorium Tanah

Contohnya: uji kadar air, berat jenis tanah, batas Atterberg (plastisitas tanah), dan analisis saringan (ukuran partikel).

Pengujian lab tanah ini berguna untuk menentukan sifat fisik dan mekanis tanah.

3. Uji Daya Dukung Pondasi (Load Test)

Untuk mengetahui kemampuan pondasi dalam menahan beban vertikal maupun lateral.

Contoh: uji beban statis, uji beban dinamis.

4. Uji PDA (Pile Driving Analyzer)

  • Uji dinamis untuk pondasi tiang saat pemancangan.
  • Mengukur kekuatan, integritas, dan efisiensi pondasi tiang.

5. Uji PIT (Pile Integrity Test)

Uji non-destruktif untuk mengecek integritas atau keretakan pada pondasi tiang pancang.

6. Uji Cone Penetration Test (CPT)

  • Menggunakan alat berbentuk kerucut yang ditusukkan ke dalam tanah untuk mengetahui profil tanah.
  • Digunakan untuk mengetahui daya dukung tanah dan kedalaman lapisan keras.

7. Uji Plate Load Test

  • Digunakan untuk mengukur daya dukung tanah secara langsung di lapangan.
  • Cocok untuk pondasi dangkal.

8. Uji Geofisika (seperti Seismic Refraction atau Electrical Resistivity)

  • Untuk mengetahui kondisi bawah permukaan tanah tanpa menggali.
  • Bisa mendeteksi lapisan keras, rongga, atau batuan di bawah tanah.

Semua pengujian di atas untuk memastikan bahwa pondasi yang dipasang sudah benar, aman dan sesuai dengan perencanaan. Dengan begitu beban seluruh bagian struktur bisa tersalurkan dengan baik sehingga bangunan tetap kuat dan kokoh.

Jika Anda sedang mencari perusahaan yang jual inclinometer atau yang menyediakan jasa uji tiang pancang atau pondasi (Jasa PDA, Jasa PIT, dll), segera hubungi Ridham Tekno Mandiri.

Whatsapp 1 : 0823 2364 4140

Whatsapp 2 : 0821 2357 0762

Whatsapp 3 : 0852 1398 7696

ridhamteknomandiri@gmail.com | salesridhamtekno@gmail.com

Share the Post:

Related Posts